NUSANEWS - Partai Gerindra memberikan tanggapannya soal kebijakan impor beras oleh pemerintah.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut disampaikan Partai Gerindra melalui laman Twitter @Gerindra yang diunggah pada Jumat (14/9/2018).
Awalnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon dalam video yang diunggah akun Twitter @KabarFZ menginginkan pemerintah untuk menghentikan impor beras.
"Karena ini menurut saya juga menghianati petani. Ketika petani mau panen, dan menikmati insentif harga, justru pemerintah melakukan impor beras yang menjatuhkan harga dari petani. Jadi maksud dan tujuan dari impor ini bertentangan dengan pemerintah yang menginginkan kedaulatan pangan. Jauh sekali," jelas Fadli Zon, Kamis (13/9/2018).
— NUSANEWS (@NusanewsID) 14 September 2018
"Hahaha... Bukanya pesimistis, tp lihat dong dilapangan. Apa udah siap klo gak impor beras?
Apa swasembada beras kita menjamin ketersedian pangan kita?
Jgn mau dibodohin ni org!!! Kestabilan pangan sudah cukup baik skrg ini #mikirdulubarungomong," kicaunya, Jumat (14/9/2018).
Atas unggahan warganet itu, Partai Gerindra pun langsung memberikan tanggapan.
Menurut Gerindra, Jumlah cadangan beras yang dikelola Bulog telah melebihi 1 juta ton.
"Tidak usah berkelit bung masalah kebijakkan impor, anda turun ke lapangan mana? Lapangan bola?
Jumlah cadangan beras yang dikelola Bulog melebihi 1 juta ton, yakni sekitar 1,2 juta ton, namun Pemerintah terus melakukan impor beras hingga 500.00 ton," tulis Gerindra.
Tidak usah berkelit bung masalah kebijakkan impor, anda turun ke lapangan mana? Lapangan bola? Jumlah cadangan beras yang dikelola Bulog melebihi 1 juta ton, yakni sekitar 1,2 juta ton, namun Pemerintah terus melakukan impor beras hingga 500.00 ton. https://t.co/ClynndrhDu— Partai Gerindra (@Gerindra) 14 September 2018
Sebelumnya diberitakan Kompas.com, Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Budi Waseso memastikan tidak akan ada impor beras hingga akhir 2018.
Hal itu disampaikan Buwas, panggilan untuk Budi Waseso, menanggapi pemberian izin impor dua juta ton beras oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag).
"Insya Allah tidak ada (impor), ya karena sekarang kan saya masih berharap mudah-mudahan serapan masyarakat terhadap beras kita banyak nih. Kalau beras banyak kan kita bisa ambil lagi, kalau enggak untuk apa," jelasnya, Selasa (4/9/2018).
Buwas mengatakan, stok beras sebanyak 2,6 juta ton yang ada di Bulog saat ini masih lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Dengan demikian, kebutuhan untuk impor masih belum perlu dilakukan saat ini dan kemungkinan besar hingga akhir tahun.
Sebelumnya diberitakan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menerbitkan kembali izin impor beras sebesar satu juta ton kepada Bulog.
Adapun izin impor tersebut dikeluarkan pada Juli 2018 dan mulai berlaku hingga September 2018.
Oleh karenanya, secara total Bulog mendapatkan izin untuk impor beras sebanyak dua juta ton.
Satu juta ton impor beras sudah direalisasikan Bulog pada medio Februari dan Mei 2018.
Sementara itu, terkait izin impor tambahan satu juta ton itu, Buwas menyatakan belum direalisasikan oleh Bulog.
"Ini belum karena itu baru wacana yang akan dimungkinkan ketika menghadapi sesuatu ke depannya, maka disiapkan impor dua juta itu," kata dia.
SUMBER