NUSANEWS - Anggota DPR Rachel Maryam mengaku kasihan dengan seorang ibu berinisial DMR yang sempat dicurigai sebagai teroris dengan membawa bom bunuh diri.
Polri melelui Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol. Muhammad Iqbal memastikan perempuan yang mengenaikan cadar dan berpakaian serba hitam yang diamankan saat kerusuhan 22 Mei di depan gedung Bawaslu, Jalan MH. Thamrin, Rabu malam (22/5), tidak membawa bom.
Awalnya, polisi sempat curiga karena perempuan itu membawa tas ransel dan di tubuhnya bergelantungan kabel. Dan setelah diperiksa, benda seperti kabel yang terdapat pada tubuh perempuan itu ternyata selongsong gas air mata yang menyangkut di tasnya.
Rachel Maryam mempertanyakan, apakah karena ibu DMR mengenakan cadar sehingga menjadi alasan personel polisi melakukan interogasi.
Dia kasihan karena ibu itu ditembaki gas air mata, digangkap, diinterogasi karena dicuragai sebagai teroris.
"Kasihan ibu ini. Ditembaki gas air mata, digangkap, diinterogasi, dicurigai teroris yang mau bom bunuh diri. Ada yang bisa jawab kenapa? Apa karena pakaiannya kah? Cadarnya kah?" ujar politisi Gerindra ini di akun Twitter @cumarachel, Jumat (24/5).
SUMBER