NUSANEWS - Purnawirawan Suryo Prabowo memberikan kritikan pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menghadapi pendemo.
Hal ini diungkapkan Suryo Prabowo melalui Twitter miliknya,@marierteman, Jumat (14/9/2018).
Suryo mengatakan jika seharusnya Jokowi meniru sikan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dalam menghadapi pendemo.
Menurut Suryo, Jokowi justru menghilang ketika ada pendemo yang datang kepadanya.
"seharusnya Pak @jokowi berani menghadapi pendemo dengan bijak spt gubsu (Gubernur Sumatra Utara) @RahmayadiEdy
Kan katanya kangen di demo, koq saat didemo malah ngilang pak?.
@DPR_RI @DPDRI @KemensetnegRI
@tni_ad @pemprovsu," tulis Suryo Prabowo.
seharusnya— J.S. Prabowo (@marierteman) 14 September 2018
pak @jokowi berani menghadapi pendemo dengan bijak spt gubsu @RahmayadiEdy
kan katanya kangen di demo, koq saat didemo malah ngilang pak@DPR_RI @DPDRI @KemensetnegRI @tni_ad @pemprovsu pic.twitter.com/fzgY8F0d0a
Tweet dari Suryo Prabowo ini pun mendapatkan retweet dari politikus partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Retweet dari Ferdinand Hutahaean (Capture Twitter) |
Sementara itu, dalam video yang ditautkan Suryo Prabowo, tampak Edy Rahmayadi menemui menemui ribuan nelayan yang melakukan unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumut di Jalan Diponegoro, Kamis (13/9/2018).
Dikutip dari Tribun Medan, ribuan nelayan yang tergabung dalam Himpunan Nelayan Kecil Modern Sumatera Utara itu menuntut agar Pemprov Sumut dapat mengeluarkan izin melaut.
Edy Rahmayadi pun akhirnya menemui ribuan nelayan yang melakukan unjuk rasa di Kantor Gubernur Sumut.
Menggunakan batik cokelat, Edy Rahmayadi naik ke mobil komandon dan berbicara dengan para demonstran.
"Kalian rakyat-rakyat saya, saya tak mau rakyat ini dibodoh-bodohi dan rakyat ini miskin," ucap Edy Rahmayadi.
"Saya baru lima hari jadi gubernur sudah kau demo. Apa urusan kalian. Orang saya juga belum tahu kayak mana nelayan ini," tambahnya.
Di sela ucapan Edy Rahmayadi, seorang demonstran perempuan berceletuk.
"Saya minta perwakilan tinggal di tempat. Jelas. Jangan menggangu jalan (Akses Jalan Diponegoro Medan) ini, rakyat Sumatera Utara bukan cuman kalian," tutur Edy yang langsung diceletuk demonstran perempuan.
Tak terdengar apa yang disebutkan demonstran tersebut kepada Edy Rahmayadi, namun mantan Pangkostrad itu langsung meminta perempuan tersebut berdiri dan pulang.
"Hey Ibu sekarang berdiri, pulang. Ibu pulang. Ayo kasih jalan pulang," ucapnya sembari personel Satpol PP mengarahkan demonstran tersebut.
Sementara itu, diberitakan dari Kompas TV, dua kelompok mahasiswa yang anti dan pro Presiden Joko Widodo menggelar unjuk rasa bersamaan di depan Istana Negara, Jumat (14/9/2018).
Meski berbeda sikap soal kinerja pemerintah unjuk rasa tetap berlangsung damai.
Kelompok mahasiswa yang anti pemerintah menyuarakan kekecewaan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo.
Sementara yang pro-Joko Widodo menganggap pemerintah telah berhasil melaksanakan programnya terutama terlihat dari masifnya pembangunan infrastruktur.
Orasi 2 kelompok ini dari mobil komando saling bersahut-sahutan.
Kepolisian membentuk barikade untuk mengawal aksi yang dilakukan puluhan mahasiswa ini.
SUMBER