Firasat Istri Sebelum Kepergian Herman Seventeen yang Wafat Diterjang Tsunami Banten - Wartakota | Akurat Terpercaya

Breaking

logo

Firasat Istri Sebelum Kepergian Herman Seventeen yang Wafat Diterjang Tsunami Banten

Firasat Istri Sebelum Kepergian Herman Seventeen yang Wafat Diterjang Tsunami Banten


NUSANEWS -  Juliana Moechtar Istri dari gitaris band Seventeen, Herman, menceritakan firasat-firasat yang dianggapnya janggal sebelum kepergian sang suami untuk selama-lamanya.Seperti diberitakan, Herman Sikumbang meninggal dunia pasca diterjang ombak tsunami saat manggung bersama bandnya di Tanjung Lesung Beach Resort, Banten, Sabtu (22/12) malam.

"Jadwal Seventeen ini setiap minggunya padat, jadi saya bilang tahun baru mau sama-sama,‎ tapi karena tahun baru jadwalnya di Kalimantan, dan perjalananya jauh, dan cuma satu hari, jadi dia memutuskan yang di Tanjung Lesung ini," cerita Juliana Moechtar atau yang akrab disapa Uli saat ditemui di rumah duka di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (23/12).

Uli yang tak ikut serta bersama seluruh keluarga besar band Seventeen ke Tanjung Lesung mengatakan memang berhalangan untuk menemani sang suami.

"Dia kabarin seminggu yang lalu, 'Hun, tanggal 21, 22 libur gak?’ Dia ngomong gitu. Saya bilang, 'enggak biasa kan lagi syuting,' 'oh'. Tiga hari menuju tanggal segitu tanya lagi, 'Hun, pergi gak ke Tanjung Lesung?'," kata Uli.

"Dia itu pengin banget satu keluarga itu ikut dia, pengin banget, 1 hari mau berangkat dia nanya lagi, 'Hun yakin gak ikut?' dia ngomong gitu. 'Enggak, Hun'. Ya udah karena enggak, kan dia berangkat hari jumat, hari kamis itu karena saya syuting, dia satu hari itu sama-sama anak-anak. Ke mol bawa anak-anak, cerita-cerita," sambungnya.

Ditambahkan Uli, Herman sempat pamit untuk langsung pergi ke Tanjung Lesung usai manggung di BSD hari Kamis beberapa waktu lalu.

"Hari Jumat, dia mandi, pamit bawa baju sekalian, karena malam sabtunya dia main di BSD, manggung. Dia pamit enggak akan pulang lagi. Jadi dia sekalian, dari BSD taruh mobil di kantor terus sekalian naik kereta sama semua Seventeen ke Tanjung Lesung," papar Uli.

Firasat yang dirasakan Uli saat Herman pamit cukup sangat berbeda dibanding biasanya.

"Pamitnya juga beda, emang ini udah beda. Dipeluk, dicium. Cium tangan, cium biasa, ini berkali-kali dipeluk dicium. Saya bercandain, 'kok hari ini wangi' biasanya dia ngerokok atau apa," terang Uli.

"Ini abis mandi pamit, saya bercandain, 'wangi hari ini, enak dicium', dia kasih tangan buat dicium lagi. Saya cium, terus dia bilang ke anak-anak. Anak-anak jadinya ke mana, anak saya abis sakit cacar, saya bilang dia cuma pengin makan MCD. 'ya udah nanti makan sama Mama ya'. Terus dia cium anak-anak. Emang beda, hari itu emang beda, cium anak-anak pamit depan pintu, 'Hun, berangkat ya'. 'iya Hun'," kenang Uli menahan air mata.

Uli yang tidak ikut serta bersama rombongan keluarga Seventeen mengatakan mendapat kabar dari Ivan Govinda terkait kondisi suaminya.

"Semalem pas saya lagi nyetir di acara ultah temen saya di Senayan, setengah-setengah mau pulang. Ivan Govinda telpon saya 'Uli lagi di mana?' 'di jalan' 'coba mobilnya berhentiin dulu' 'ada apa?' 'berhenti dulu, pinggirin, tenangin diri dulu', 'ada apa?', 'ada kabar dari ka Herman gak? Udah bisa dihubungin' 'dihubungin apa Kak?', 'Kak Herman kena Tsunami' 'Kakak bercanda?' kan biasa kita bercanda, 'enggak', ditelpon udh gak aktif, WA (WhatsApp) gak bisa, saya telpon lagi Ivan govinda, 'ambil baju Kak Herman, Uli, kita ke Tanjung Lesung'," aku Uli menitikan air mata.


SUMBER

Disclaimer: Images, articles or videos that exist on the web sometimes come from various sources of other media. Copyright is fully owned by the source. If there is a problem with this matter, you can contact