Amien Rais memenuhi panggilan Polisi untuk hadir sebagai saksi dalam kasus hoaks Ratna Sarumpaet. Namun, ia sempat mempermasalahkan tanggal pemanggilan yang tertulis 2 Oktober, Ratna sendiri baru ditahan 4 Oktober.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto pun menerangkan, pemanggilan tersebut didasarkan dari LI (Laporan Informasi) yang dimiliki oleh Polda Metro Jaya.
“Tanggal 2 kan ramai, tanggal 2 siang kan Polda Jabar bilang bahwa tak ada semua, Polda Metro dah mulai membuat LI, Laporan Informasi untuk penyelidikan,” ungkap Setyo, di gedung Humas Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Rabu (10/10).
Dari laporan Informasi tersebut, diketahui bahwa Amien Rais merupakan salah satu orang yang mengetahui keberadaan Ratna Sarumpaet. Maka, Polisi pun segera membuat surat pada tanggal tersebut dan meminta Amien Rais untuk datang di tanggal 5 Oktober.
"Tanggal 5 Pak Amien Rais enggak bisa, maka dibuat lagi tanggal 8, tanggal 8 ndak mau, maka tanggal 12. Terus dia bilang tanggal 10, ya terima kasih, Polri terima kasih Pak Amien Rais berkenan hadir untuk klarifikasi,” tambah Setyo.
Setyo juga menjelaskan, mengapa Ratna Sarumpaet terlebih dahulu ditangkap sebelum pemanggilan saksi. Menurut keteranganya, saat itu Ratna memang mengaku telah melakukan kebohongan. Terlebih, untuk menghindari Ratna kabur, maka Polri melakukan antisipasi dengan menangkap Ratna terlebih dulu.
“Jadi tidak janggal, udah klarifikasi bukan kejanggalan. Ini kan situasional, bisanya yang wajar ini kan pelapor dan saksi-saksi dulu baru baru telapor atau tersangka belakangan,” pungkas Setyo.
SUMBER
