NUSANEWS - Air sumur warga yang berada di Pangalengan Bandung berubah menjadi warna hitam. Selain itu, air di sumur tersebut berminyak dan mengeluarkan bau tak sedap. Warga cemas lantaran air dapat terbakar.
Sumber air tersebut diduga tercemar bahan bakar minyak (BBM) milik SPBU yang mengalami kebocoran sehingga cairannya meresap ke sumur warga. Lokasi sumur berada di Kampung Warung Awi, RT 02 RW 01, Desa/Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Ketua RW 01 Tia Rustiani (43) mengatakan SPBU mengalami kebocoran tersebut sudah ditutup polisi. "Kondisi airnya masih belum dapat digunakan meski SPBU tersebut sudah ditutup oleh polisi. Mungkin masih ada BBM yang tersisa," kata Tia kepada detikcom, Kamis (11/10/2018).
SPBU ditutup guna kepentingan penyelidikan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung dan Polres Bandung. Sumber air di sumur itu masih proses pengujian laboratorium.
Warga menduga kebocoran tersebut terjadi di tempat penyimpanan BBM di SPBU yang terletak di Jalan Raya Pangalengan. Tia mengungkapkan di Pangalengan hanya ada satu tempat pengisian bensin kendaraan dan lokasi antara SPBU dengan sumur warga itu berdekatan.
"SPBU di Pangalengan satu-satunya ada di situ (Jalan Raya Pangalengan)," ucap Tia.
Buntut dari kejadian itu, warga mengelar mediasi bersama manajemen SPBU dan menuntut pertanggungjawaban. Hasil dari mediasi, warga mendapatkan bantuan pemasangan air PDAM yang dipasang di tiga titik.
"Dikasih tiga titik untuk mengairi warga yang terdampak, bantuan dari SPBU. Ada 14 KK di enam rumah," ujarnya.
Kendati sudah mendapat bantuan, warga belum bisa menggunakan air PDAM tersebut karena pipa air belum sampai ke rumah warga. "Kebutuhan air tidak dapat ditunda. Belum dapat digunakan, karena (pipa atau saluran air) PDAM itu 15 meter dari saluran air berikut pemasangan, ke lokasi jauh masih dibutuhkan 40 meter selang atau pipa supaya sampai ke rumah warga (terdampak). Sama warga belum terpakai karena belum ada uang biat belu selang dan pipanya," tuturnya.
"Air keluar, tapi belum sampai ke rumah warga," Tia menambahkan.
Ia berharap kepada pemerintah untuk segera menyelesaikan permasalahan warga. Warga tidak menuntut apa pun.
"SPBU boleh jalan lagi, tapi perbaiki (tempat penyimpanan BBM) soalnya di sini SPBU satu-satunya dan kalau beli bensin jauh. Tolong perbaiki, jangan sampai mencemari lagi. Kami takut ada apa-apa, kalau belum diperbaiki, bahaya," ujar Tia.
SUMBER