
NUSANEWS - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, mendatangkan lokomotif kereta api (KA) uap kuno buatan Jerman tahun 1951-1955 dari Museum Transportasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Lokomotif dengan panjang 14.135 mm dan lebar 2.642 mm yang sudah 2 tahun tak terurus tersebut, saat ini masih berada di Stasiun Purwosari, Solo.
Menurut rencana, lokomotif yang didatangkan ke Solo atas permintaan Joko Widodo (Jokowi) semasa menjabat Wali Kota Solo tersebut akan mendapatkan perawatan di Balai Yasa, Yogyakarta agar bisa beroperasi. Sebelum dibawa ke Balai Yasa, lokomotif akan dipindahkan ke Stasiun Solo Balapan untuk memudahkan proses pengangkutan ke Yogyakarta.
Executive Vice President Balai Yasa Yogyakarta Hasyim Suwondo membenarkan, lokomotif uap tersebut akan dibawa ke Balai Yasa dalam waktu dekat. Di tempat tersebut, loko yang didatangkan ke Solo sejak 17 November 2016 itu akan mendapatkan perawatan agar bisa beroperasi.
"Iya, benar, Sabtu besok akan dibawa kesini. Kita cuma ketempatan saja. Perawatan akan dilakukan bagian aset kantor pusat, karena ini termasuk heritage, jadi perlu penanganan khusus," ujar Hasyim, Kamis (11/10).

Hasyim mengatakan, perawatan akan dilakukan di Balai Yasa, mengingat tempat tersebut memiliki peralatan yang lengkap. Di antaranya alat untuk pengangkatan lokomotif yang besar, serta peralatan bengkel dan perawatan lainnya.
KA dengan bahan bakar batu bara tersebut menurut rencana akan dioperasikan di Kota Solo, mendampingi KA uap kuno Jaladara sebagai kereta wisata. Lokomotif uap tersebut pernah bertugas sebagai penarik KA kepresidenan pada masa pemerintahan Soekarno.
SUMBER
