NUSANEWS - Koalisi Indonesia Kerja (KIK) pendukung Jokowi-Ma'ruf dinilai sering memberikan pernyataan yang membingungkan. Seperti menuduh ada HTI di kubu Prabowo-Sandi, mencaplok kader dari partai lain, terakhir mensomasi ekonom senior DR. Rizal Ramli.
"Pak Erick Tohir sendiri selaku ketua tim kampanye Jokowi-Makruf menegaskan bahwa dia menghimbau agar dikampanyekan gaya politik yang sehat, tapi yang kita herankan tim di bawah dia, banyak yang mancing perkara, terakhir seperti langkah mensomasi RR, ini menurut saya berlebihan," ujar Koordinator Aliansi Pemuda Nasional (APN), Abdullah Amas, Sabtu (15/9).
Menurut Amas, simpatisan RR begitu banyak dengan jaringan massa yang dimilikinya bisa menimbulkan gesekan dengan Partai Nasdem yang mensomasinya.
"Saya harap Nasdem memberikan jurubicara yang lebih sejuk, misal Prananda Paloh," ungkapnya dalam keterangan tertulis kepada redaksi.
KIK harus memanajemen narasi tentang persatuan, keadilan dan inovasi ekonomi. Rakyat butuh kampanye yang simpatik berupa ekonomi kreatif, bakti sosial dan karya nyata lain.
Amas juga menghimbau agar tidak ada saling panas memanasi antar partai dalam koalisi lain. Kalau mau mempertahankan kekuasaan, hendaknya dengan cara cara yang dewasa.
"Saya yakin tak ada ekspresi seperti anak yang takut diganti mainannya dari dalam tubuh Koalisi Indonesia Kerja, sebab kalau cara-cara over dipakai, kepanjangan KIK bukan Koalisi Indonesia Kerja tapi Kita Ini Kebingungan," pungkasnya.
SUMBER