NUSANEWS - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terlibat perang argumen terkait kontroversi kepala daerah terlibat Pilpres 2019. Usai menyampaikan tanggapannya, Ridwan Kamil kena serang berbagai pihak.
Ridwan Kamil beradu argumen dengan bakal cawapres Sandiaga Salahuddin Uno soal kepala daerah terlibat pilpres. Sandi awalnya meminta kepala daerah tak ditarik ke pilpres yang kemudian menuai reaksi dari Ridwan Kamil saat dimintai tanggapan.
"Gubernur-gubernur ini terpilih atas dasar pilkada yang panjang dan melelahkan. Tugas mereka sebenarnya bagaimana melayani masyarakat dan berfokus di wilayah masing-masing. Jangan ditarik-tarik ke wilayah pilpres," ucap Sandiaga kepada wartawan di Glodok, Tamansari, Jakarta Barat, Selasa (11/9/2018).
"Pak Sandiaga Uno yang terhormat, tolong sebelum memberikan statement berkaca kepada pengalaman pribadi," kata pria yang akrab disapa Emil, di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (12/9/2018).
Selepas pernyataannya ke Sandi, Emil diserang pihak yang tak setuju dengan dirinya. Video Emil mendukung Prabowo Subianto pada Pilpres 2014 diungkit. Emil menyampaikan klarifikasi.
"2014 saya dukung Pak PS. Saya kerja sebagai ketua timses Bandung. Menang 29 dari 30 kecamatan. Saya bikin testimoni. Bantu partainya. Juga bela beliau soal fitnah mahar. Itu cara saya balas budi. Namun pilgub ini saya tidak didukung beliau (Prabowo). Wajar orientasi politik pun bergeser. Itu adab dan akal sehat saya," tegas Emil.
Belakangan, Sandi telah mengklarifikasi bahwa pernyataannya soal gubernur tak ditarik ke pilpres khusus untuk kepala daerah usungan Partai Gerindra. Sandi meminta maaf ke Emil. Emil menyatakan Sandi merupakan sahabatnya.