NUSANEWS - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah memberikan pendapat soal tema diskusi yang perlu di bahas kepada pemandu acara Indonesia Lawyers Club (ILC) tvOne Karni Ilyas.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut disampaikan Fahri Hamzah melalui laman Twitter miliknya, @Fahrihamzah pada Jumat (14/9/2018).
Melalui kicauannya, Fahri Hamzah nampak menautkan akun Karni Ilyas dan tvOne.
Ia berpendapat, tvOne perlu mendesain temu diskusi yang bermutu untuk mencerdaskan para calon pemilih di Pemilu 2019 mendatang.
Fahri menyebutkan, perlu untuk menghadirkan para akademisi berpengaruh dan caleg dari partai berbeda.
Lebih lanjut, ia menyampaikan, perlu untuk mendiskusikan pidato Jokowi terkait Avengers melawan Thanos.
"Bang @karniilyas yth,
@tvOneNews sebagai media yang masih netral di tengah kecendrungan media untuk partisan harus mendisain tema diakusi yang agak bermutu.
Semoga momen #Pemilu2019 kita bisa mencerdaskan kehidupan bangsa secara massif. #PemilihCerdas.
Bang @karniilyas yth,@tvOneNews sebagai media yang masih netral di tengah kecendrungan media untuk partisan harus mendisain tema diakusi yang agak bermutu. Semoga momen #Pemilu2019 kita bisa mencerdaskan kehidupan bangsa secara massif. #PemilihCerdas— #KopiRevolusi (@Fahrihamzah) 14 September 2018
Daripada Mendiskusikan isu pinggiran kenapa @tvOneNews tidak masuk kepada isu sentral terutama yang diproduksi oleh para kandidat capres dan cawapres.
Ini tentu akan jauh lebih bermakna jika menghadirkan para akademisi berpengaruh dan caleg partai2. #PemilihCerdas.
Daripada Mendiskusikan isu pinggiran kenapa @tvOneNews tidak masuk kepada isu sentral terutama yang diproduksi oleh para kandidat capres dan cawapres. Ini tentu akan jauh lebih bermakna jika menghadirkan para akademisi berpengaruh dan caleg partai2. #PemilihCerdas— #KopiRevolusi (@Fahrihamzah) 14 September 2018
Isu pidato presiden @jokowi di Hanoi itu penting sekali kita bahas.
Katanya beliau itu Avengers melawan Thanos yang ingin menghancurkan Ummat manusia.
Saya Gak tahu kenapa tema ini Gak meledak padahal ini penting karena fiksi ini jadi tema pidato presiden. #PemilihCerdas.
Isu pidato presiden @jokowi di Hanoi itu penting sekali kita bahas. Katanya beliau itu Avengers melawan Thanos yang ingin menghancurkan Ummat manusia. Saya Gak tahu kenapa tema ini Gak meledak padahal ini penting karena fiksi ini jadi tema pidato presiden. 😃 #PemilihCerdas— #KopiRevolusi (@Fahrihamzah) 14 September 2018
Itu saja bang @karniilyas semoga @tvOneNews tetap lugas meskipun ada saham orang berkepentingan dengan Pilpres langsung tau tidak.
Mari disain kampanye yg lebih mencerdaskan kehidupan bangsa. Terima kasih. #PemilihCerdas," tulis Fahri Hamzah.
Itu saja bang @karniilyas semoga @tvOneNews tetap lugas meskipun ada saham orang berkepentingan dengan Pilpres langsung tau tidak. Mari disain kampanye yg lebih mencerdaskan kehidupan bangsa. Terima kasih. #PemilihCerdas— #KopiRevolusi (@Fahrihamzah) 14 September 2018
Diberitakan sebelumnya, Jokowi mengibaratkan dirinya sebagai tim Avengers yang melawan Thanos.
Hal tersebut disampaikannya dalam Forum Ekonomi Dunia tentang ASEAN di Hanoi, Vietnam, Rabu (12/9/2018).
Diberitakan Web World Economic Forum on ASEAN, werforum.org pada Rabu (12/9/2018) Jokowi mengatakan bahwa kondisi ekonomi global saat ini sama seperti keadaan dalam gambaran Film Avengers: Infinity war.
Jokowi mengatakan sejak ‘The Great Depression’ pada tahun 1930, terjadilah perang dagang, dan kemudian mengarah ke ‘infinity war’.
“Tapi yakinlah saya dan teman-teman ‘Avengers’ bersiap untuk mencegah Thanos dari musnahnya setengah populasi dunia,” tegasnya lagi.
Pernyataan Jokowi tersebut sontak mendapat tepuk tangan dari para hadirin World Economic Forum ASEAN.
Jokowi menjelaskan bahwa sosok Thanos bukanlah seorang individu atau tokoh.
“Sosok Thanos sebenarnya ada di dalam diri kita semua, Thanos adalah sebuah kepercayaan yang salah tentang anggapan bahwa demi kesuksesan yang lain harus kalah, Thanos adalah kekeliruan konsep bahwa untuk bangkit harus menurunkan yang lain,” kata Jokowi
Jokowi juga menegaskan bahwa Ekonomi bukan tentang ‘zero sum game of winners and losers’ permainan tentang menang dan kalah, tapi sebenarnya negara bisa melakukan aktivitas perdagangan dan berkelimpahan bersama.
Jokowi juga mengatakan bahwa Infinity War bukan hanya tentang perang dagang, melainkan juga tentang kita semua kembali belajar kepada sejarah, melalui kreativitas, energi, kolaborasi dan kemitraan.
Sehingga manusia dapat menikmati kelimpahan dan kita bisa menghasilkan bukan perang tak terbatas ‘infinity war’ melainkan sumber tak terbatas ‘infinite resources’.
Sementara itu, dikutip dari Kompas.com Kamis (9/8/2018) perekonomian global sedang bergejolak akibat perang dagang antara China dan Amerika Serikat.
Kementrian China memutuskan pengenaan bea masuk sebesar 25% uuntuk produk Amerika Serikat yang bernilai 16 miliar dolar AS.
Lalu Kantor Perwakilan Perdagangan AS membalas dengan daftar barang-barang China yang akan dikenai tarif senilai 16 miliar dolar AS, sehingga China dikenai bea impor oleh Amerika sebesar 50 miliar dolar AS.
SUMBER